RSS

Travelling : Menyusuri Jalan Pemuda Semarang

Jalan Pemuda,,,adalah salah satu jalan utama di kota Semarang. Sudah sejak jaman kolonial, jalan ini dijadikan sentra bisnis dan pemerintahan. Dulu, Jalan Pemuda masih bernama Jalan Bodjong ("Pemuda" dalam bahasa Belanda). Jalan ini membujur dari Titik Nol Kilometer yang berbatasan dengan Jembatan Berok sampai ke Tugu Muda.

Jl. Pemuda Tempo Doeloe (Jl. Bodjong)
Banyak orang mengira, Titik Nol Kota Semarang ada di Tugu Muda, padahal ada di depan Gedung Papak (Gedung Keuangan Negara) karena pada saat itu Pemerintah Hindia Belanda masih mengacu pada tradisi di Eropa yang menggunakan Kantor Pos sebagai titik sentrum. Selain itu, Jembatan Berok juga merupakan pintu masuk benteng (kota lama).
Tugu Titik Nol Kilometer
Di sepanjang jalan banyak berdiri bangunan-bangunan kuno bersejarah yang bersanding dengan bangunan-bangunan modern. Mulai dari gedung pemerintahan, bank hingga pusat hiburan seperti mall dan restoran ada disini.

Kita mulai perjalanan dari Titik Nol Kilometer, disini ada Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah dan Gedung Keuangan Negara Semarang yang berdiri kokoh persis didepan tugu. Lalu ada Kantor Pos Besar Semarang dan Gedung Bank Jateng. Untuk Gedung STIE Bank BPD Jateng, dulu merupakan Gedung Bank BPD Jateng yang kemudian pindah ke seberang jalan yang merupakan Gedung BI jaman dulu.
Gedung Keuangan Negara
Kantor Pos Besar Semarang
Gedung Bank Jateng Tahun 1979-1993
Gedung BI (skg Bank Jateng Cabang Johar)
Setelah melewati persimpangan Johar-Kauman, ada hotel kuno yang masih mencoba bertahan, Hotel Dibya Puri. Ada pula mall yang udah berdiri sebelum penulis lahir (hehehe..), Pasaraya Sri Ratu. Nah, didepannya ada Toko Oen, restoran es krim dan kue dari jaman kolonial yang wajib dicoba. Dari bangunan, perabotan hingga peralatan makan semua masih asli. Tempatnya juga bernuansa eropa yang pastinya romantis diwaktu malam. Jika ingin mencoba kuliner khas Semarang, tidak jauh dari Toko Oen ada Lumpia Mbak Lien.

Hotel Dibya Puri
Toko Oen
Masih menyusuri Jalan Pemuda ke arah selatan, kita akan memasuki area "bank" (hehehehe...krn banyak bank disini..). Area ini ada diantara persimpangan Jalan Gajah Mada dan Jalan MH. Thamrin. Jika siang hari banyak kuliner yang bisa dinikmati, dari Siomay Bandung, Gado-gado, sampai Es Panekuk yang pasti menyegarkan tenggorokan.

de Koning, Resto ala Eropa nie...
Salah satu bank di Jl. Pemuda
Makin ke selatan makin dipenuhi dengan gedung-gedung pemerintahan, sekolah, hotel dan pusat perbelanjaan. Sekolah paling bergengsi di Semarang, SMA N 3 ada diarea ini. Area ini adalah bagian terakhir (atau mungkin awal???) karena saat sobat sudah menemukan ikon kota Semarang, Lawang Sewu dan Tugu Muda, maka berakhirlah perjalanan menyusuri Jalan Pemuda (dari titik nol kilometer). Di hari minggu pagi, sisi ini ditutup untuk acara "car free day" dan pada malam hari sering digunakan untuk unjuk aksi para pecinta otomotif.

Gedung Walikota
Gedung Juang 45
Mall terbesar di Semarang nie...
Ujung Jalan Pemuda
Ingin lihat-lihat fotonya?
Kunjungi saja galerinya..dan selamat datang di Semarang..

Enjoy with us ^^

5 komentar:

Lita Zein mengatakan...

Selalu menyenangkan menysuri jalan pemuda. Asal gak macet. Hehehe.

Dian mengatakan...

Jalan pemuda tuh 1 arah apa 2 arah ya?? Maklum bkn orang semarang, dulu prnh kesemarang malah dicegak pak pol.. Jadi kapok dah, hehee

Anonim mengatakan...

SMA 3 semarangnya mana..

Alfiatun Khoerunnisa mengatakan...

Harua kesitu kalo ke semarang...

Di tunggu kunbalnya ya gan

Alfiatun Khoerunnisa mengatakan...

Harua kesitu kalo ke semarang...

Di tunggu kunbalnya ya gan

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya ya...