Kota Lama…hmm...dari namanya kaya jadul baget yach…tapi jangan salah sangka dulu…meski semua bangunan yang ada disana termasuk dalam bangunan tua dan berkesan udah lapuk, tapi itulah yang membuat daya tarik tersendiri. Dulu kawasan ini adalah benteng pertahanan sekaligus pusat kehidupan jaman VOC. Salah satu pintu masuknya adalah Jembatan Berok (Gouvernementsburg atau Sociteisburg) yang menghubungkan Jl.Bojong (Pemuda) dengan Benteng Vijhoek.
Kota Lama Tempo Dulu |
Dibangun tahun 1705, jembatan ini menyeberangi Kali Semarang. Dulu, jembatan ini bias dibuka-tutup ketika ada kapal yang melewati Kali Semarang. Disebut jembatan Berok karena rakyat pribumi susah melafalkan kata “burg” yang berarti jembatan. Jadi sekarang justru artinya Jembatan “Jembatan” hehehe…
Jembatan Berok |
Gereja Immanuel (Blenduk) |
Dikawasan ini kita bisa menjumpai salah satu bangunan tua yang masih terkenal, kokoh, dan terawat sampai saat ini, Gereja Blenduk. Tahun 1753, gereja ini dibangun dengan gaya arsitektur Phantheon. Didalamnya terdapat sebuah orgel antik (Orgel Barok) yang terakhir digunakan pada tahun 1970. Dari alat musik, lonceng, tangga, sampai mimbar dan kursinya masih asli dari jaman VOC lho…
Nama asli gereja ini adalah Nederlandsch Indische Kerk yang kemudian setelah kemerdekaan diganti menjadi GPIB Immanuel. Sedang nama Blenduk muncul karena kubahnya yang mlendug (bulet setengah lingkaran). Disamping gereja terdapat Taman Srigunting yang setiap sore sekitar jam 16.00 selalu ramai dikunjungi para anak muda. Biasanya mereka cuma kongkow2 disekitar taman atau foto2 disekitar gereja.
Ada pula Stasiun Tawang Semarang, merupakan stasiun induk, sekaligus yang tertua dan terbesar. Stasiun berletak di Tanjung Mas, Semarang Utara ini melayani kereta api eksekutif dan bisnis (untuk kereta api ekonomi tidak singgah di stasiun ini). Saking tuanya, stasiun ini masuk dalam daftar 10 stasiun tertua se-Indonesia (no 2 lho, setelah Stasiun Semarang Gudang yang sekarang udah ngga ada lagi). Dibangun 29 April 1911 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg, stasiun ini mulai beroperasi tiga tahun kemudian.
Stasiun Tawang |
Bangunannya sampai sekarang masih mempertahankan bentuk aslinya alias belum terjadi banyak perubahan. Kalo temen2 masuk Semarang melalui stasiun ini, kalian akan disambut dengan nyanyian Empat Penari (Gambang Semarang). Walau sudah tua, tapi dijamin kita betah berlama-lama menikmati suasana yang membuat kita seolah-olah ada dimasa lampau…tempo doeloe gituu (lebay.com :p)
Kalau misal udah bosen jalan2 menelusuri bagian dalam, ngga ada salahnya untuk jalan2 ke bagian luar/depan stasiun. Didepan Stasiun Tawang ini terdapat kolam yang agak luas. Orang Semarang sih nyebutnya Polder Tawang yang berfungsi untuk menampung kelebihan debit air biar ngga banjir. Tau sendiri kan kalo daerah Kota Lama ini sering banget disapa dengan yang namanya banjir rob. Tapi jangan kuatir, banjir resapan ini cuma genangan air yang datang saat bulan purnama karena air laut sedang pasang.
Polder Tawang menawarkan pemandangan indah saat matahari terbenam dengan latar belakang hotel dan bangunan tempo doeloe. Jadi mulai jam 16.30an sampai malam, terutama akhir minggu, tempat ini selalu ramai dikunjungi…hanya sekedar melihat matahari terbenam atau sengaja kumpul bareng temen2, keluarga, ato pacar (yang terakhir ini nih sering bikin penulisnya mupeng hehehehe…)
Disekeliling kolam terdapat tempat dudukan diantara lampu2 kuno, yang pada malam hari menjadikan suasana makin romantis. Karena view yang paling bagus menghadap ke stasiun, pengunjung lebih memilih duduk di sisi selatan. Jadi kalo kalian sampai ngga kebagian tempat duduknya, bisa kok kumpul2 sambil lesehan karena tempatnya disini cukup luas dan banyak pedagang yang menyediakan tikar. Namun, jikalau temen2 ngga suka lesehan dan ngga ada tempat duduk yang pas posisinya, boleh dech diniatin dari rumah atau hotel buat bawa kursi sendiri hehehehehe… :p becanda… ga segitunya kale…
Selain yang uda disebut diatas, masih banyak bangunan yang masih dilindungi dan terawat baik, ga nyesel dech kalo jalan-jalan sore di kawasan Kota Lama. Ada gedung Marba, Marabunta, Resto Ikan Bakar Cianjur, Gedung Jiwa Sraya, Pabrik Rokok Praoe Lajar, dll. Nih foto2nya (dari koleksi pribadi dan berbagai sumber yach...)
Bagian Dalam Stasiun |
Polder Tawang menawarkan pemandangan indah saat matahari terbenam dengan latar belakang hotel dan bangunan tempo doeloe. Jadi mulai jam 16.30an sampai malam, terutama akhir minggu, tempat ini selalu ramai dikunjungi…hanya sekedar melihat matahari terbenam atau sengaja kumpul bareng temen2, keluarga, ato pacar (yang terakhir ini nih sering bikin penulisnya mupeng hehehehe…)
Disekeliling kolam terdapat tempat dudukan diantara lampu2 kuno, yang pada malam hari menjadikan suasana makin romantis. Karena view yang paling bagus menghadap ke stasiun, pengunjung lebih memilih duduk di sisi selatan. Jadi kalo kalian sampai ngga kebagian tempat duduknya, bisa kok kumpul2 sambil lesehan karena tempatnya disini cukup luas dan banyak pedagang yang menyediakan tikar. Namun, jikalau temen2 ngga suka lesehan dan ngga ada tempat duduk yang pas posisinya, boleh dech diniatin dari rumah atau hotel buat bawa kursi sendiri hehehehehe… :p becanda… ga segitunya kale…
Selain yang uda disebut diatas, masih banyak bangunan yang masih dilindungi dan terawat baik, ga nyesel dech kalo jalan-jalan sore di kawasan Kota Lama. Ada gedung Marba, Marabunta, Resto Ikan Bakar Cianjur, Gedung Jiwa Sraya, Pabrik Rokok Praoe Lajar, dll. Nih foto2nya (dari koleksi pribadi dan berbagai sumber yach...)
Suasana Sore |
Taman Srigunting |
Marba |
Pabrik Rokok Praoe Lajar |
Marabunta |
Ikan Bakar Cianjur |
Abis jalan2 trus laper?
Jangan khawatir, karena di Kota Lama banyak menyediakan wisata kuliner. Selain Ikan Bakar Cianjur, ada juga Sate Kambing 29 (depan Taman Srigunting) dan jajanan khas Semarang, Wingko Babat Cap Kereta Api (baca lengkapnya di "Oleh2 khas Semarang" yach). Tempat makannya, jelas bernuansa kolonial. Dijamin puas dech...
Tunggu apa lagi...
Jangan khawatir, karena di Kota Lama banyak menyediakan wisata kuliner. Selain Ikan Bakar Cianjur, ada juga Sate Kambing 29 (depan Taman Srigunting) dan jajanan khas Semarang, Wingko Babat Cap Kereta Api (baca lengkapnya di "Oleh2 khas Semarang" yach). Tempat makannya, jelas bernuansa kolonial. Dijamin puas dech...
Tunggu apa lagi...
Selamat Datang di Semarang dan Nikmati Pesonanya ^^
5 komentar:
Wah potonya cantik. Kota Lama di Semarang memang menarik, tapi sayang untuk kebersihan dan kerapiannya masih kurang :( Btw, salam kenal pak :D
salam kenal juga, mrs kuliner :)
ini pemkot sepertinya sdg berusaha untuk bebenah, tapi dari kita2 juga yg harus ikut aktif menjaga kebersihan :D
terima kasih atas kunjungannya...dtunggu lg kedatangannya y...
waah...bener2 bagus kok....
apalagi suasana menjelang malam makin bkin pemandangan indah bgt..
makasih ya utk jalan2nya kemaren,apalagi tambah bakso nya yg mak nyuus...
bsok klo kesana yg kurang cm makan sate yg depan gereja yaa..hehehehe
sama2, sob...mo sate ato ikan bakar nie? :p
Semoga kawasan kota lama dapat segera dihidupkan kembali untuk tempat wisata. Kepingin juga melihat Semarang, tidak hanya maju sebagai kota industri dan perdagangan, tapi juga sebagai kota wisata sejarah.
Makasih untuk foto2 dan infonya.
Posting Komentar
Ditunggu komentarnya ya...